Selamat Datang

Selamat datang dan selamat menikmati hidangan otak Anda. Blog ini khusus dirancang untuk Anda yang siap melahap dan mencari gizi-gizi buku yang bermakna.

Minggu, 07 Agustus 2011

Dahsyatnya Terapi Maaf

Buku : Kekuatan Terapi Maaf

Penulis : Endah Faisal Aziz

Penerbit : Belanoor, Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Halaman : Viii + 144 hlm

Marah kerap dimaknai oleh kebanyakan orang sebagai refleksi dari sakit hati. Refleksi seperti ini ternyata tidak baik dan sia-sia, karena ia hanya berperan untuk memuaskan keinginan hati sesaat. Apalagi Rasul SAW. menyatakan, “Marah itu dari Setan” (HR. Abu Daud). Tentu saja tak seorang pun ingin berteman dengan setan.

Benar, tak ada satu pun ayat melarang marah. Tapi marah bukanlah solusi yang tepat untuk meluapkan kesal, sakit hati, kecewa dan lain-lain. Karena ia bisa berpotensi memunculkan stress yang berujung pada dendam. Jika sudah dendam, maka akan segera timbul rasa benci dan sulit sekali menilai orang yang dimarahi dengan perasaan positif.

Adalah buku “Kekuatan Terapi Maaf” yang ditulis oleh Endah Faizal Aziz ini memberikan pencerahan kepada pembaca ihwal buruk atau sakitnya menyimpan amarah hingga efeknya dapat menggangu kesehatan, seperti berpotensi menimbulkan penyakit jantung, maag dan sebagainya. Melalui buku ini, penulis ingin mengungkapkan bahwa dengan energi menahan diri dari marah dan memberikan maaf tidak akan menimbulkan efek penderitaan yang panjang.

Bila dikaji di dalam Al-Qur’an, yang hanya dipuji adalah orang yang mampu memberi maaf kepada orang lain, bukan orang yang marah. Di dalam surat Ali Imran ayat 134, Allah SWT. dengan jelas menyatakan bahwa mereka yang mampu menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain posisinya disetarakan atau disejajarkan dengan mereka yang menafkahkan hartanya di waktu lapang dan sempit.

Buku ini dibagi penulis ke dalam lima bab. Di awali dengan mengajak pembaca untuk merenung mengapa harus memaafkan. Kemudian mengungkapkan ayat-ayat-ayat al-Quran dan Hadis tentang memaafkan, proses memaafkan, dahsyatnya memaafkan, lalu ditutup pembahasan buku ini dengan doa dan zikir untuk ketenangan hati dan menghilangkan dendam.

Membaca buku ini, pembaca tidak hanya diterapi menghilangkan marah dengan terapi ruhani seperti membaca doa-doa yang menenangkan hati, tetapi juga dibimbing secara fisikis. Yaitu, apabila sadar ingin atau telah marah, pembaca diminta untuk menarik napas, setelah itu menghembuskannya. Kemudian, segera pikirkan apa dampak negatif jika marah kepada orang lain dan apa dampak positif jika memberi maaf kepada orang lain. Bandingkanlah mana manfaat yang baik bagi diri.

Selain itu, pembaca juga diingatkan untuk melakukan konsep terapi Rasulullah. Apabila marah dalam kondisi berdiri hendaklah duduk. Jika marahnya belum hilang juga hendaklah berbaring, dan jangan lupa segeralah berwudhu’ jika sedang marah.

Dingin dan segarnya air wudhu’ akan membuat kepala dan hati yang panas terbasuh dengan kesejukan. Aktivitas perubahan gerak dan berwudhu’ sudah menjadi indikator bagi orang lain bahwa Anda menterapi diri dari kemarahan. Secara tidak langsung, energi maaf pun mulai digagas hingga benar-benar menjadikan Anda memiliki perilaku pemaaf.

Saya merekomendasikan Anda untuk membaca buku ini. Karena akan terbuka cakrawala kita mengenai betapa dahsyatnya memiliki perilaku pemaaf. Anda akan tersadar dengan benar bahwa perjuang dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW. tak akan berhasil andai saja Rasulullah tidak memiliki sifat dan jiwa pemaaf. Mari memiliki energi maaf agar hidup menjadi kian mantap.

Peresensi: Rahmat Hidayat Nasution

Tidak ada komentar: