Selamat Datang

Selamat datang dan selamat menikmati hidangan otak Anda. Blog ini khusus dirancang untuk Anda yang siap melahap dan mencari gizi-gizi buku yang bermakna.

Senin, 08 Agustus 2011

Menjadi Mahasiswa Surplus dan Mandiri

Judul : 3 Kunci Lepas Subsidi

Penulis : Dwi Suwiknyo

Penerbit : Leutika

Cetakan : I, April 2010

Tebal : ix + 129 halaman

Mengatur keuangan bagi mahasiswa merupakan hal yang urgensitas. Apalagi untuk bisa menyesuaikan subsidi atau uang saku yang diberikan orang tua dengan kebutuhan kuliah. Pengaturan subsidi tersebut tak hanya sekedar perkiraan hingga akhir bulan. Karena sudah jamak diketauhi, bahwa kebutuhan mendesak dari tugas-tugas kuliah bisa menjadi penyebab timbulnya stress. Apalagi, jika sampai memiliki utang yang bertimbun dikarenakan subsidi yang diberikan orang tua dirasa tak cukup.

Adalah buku “3 Kunci Lepas Subsidi” yang ditulis Dwi Suwiknyo ini menjadi solusi tepat atas permasalahan di atas. Karena di dalam buku ini, penulis memberikan kunci yang dapat menyulap hari-hari mahasiswa yang diselimuti rasa khawatir kehabisan uang saku di akhir bulan menjadi penuh dengan kebahagiaan dan keceriaan. Bahkan, diprediksikan tak akan pernah lagi berkeinginan untuk mengutang kepada orang lain.

Kunci pertama yang diajarkan adalah, dengan membuat catatan kebutuhan pokok setiap bulan tanpa boleh ada yang terlupakan sedikitpun. Pekerjaan ini memang terkesan remeh, tapi inilah awal penolong untuk membuat hidup benar-benar sejahtera. Plus, langkah ini pula yang menyemai keuangan mengalami surplus (mendapatkan uang berlebih), bukan minus.

Kunci kedua setelah mendapatkan surplus, penulis mengajarkan cara bagaimana meningkatkan kesejahteraan hidup. Jika selama ini keuangan dirasa pas-pasan atau mendapatkan surplus tak seberapa, penulis memberikan tips agar bisa meraih pendapatan tanpa mengesampingkan kuliah. Caranya, dengan mengembangkan potensi yang dimiliki. Misalnya dengan menjadi penterjemah lepas, menulis artikel di koran-koran dll. Sehingga di akhir bulan, tak hanya mendapatkan surplus dari subsidi yang diberikan orang tua, tapi juga bonus dari hasil pengembangan potensi yang dimiliki.

Sudah menjadi tabiat manusia ingin hidup mandiri. Di kunci ketiga, penulis mengajarkan langkah-langkahnya. Sehingga, akan timbul keyakinan untuk bisa hidup mandiri tanpa pernah berharap lagi pada subsidi orang tua. Yaitu, dengan menginvestasikan uang yang dimiliki pada sumber yang tepat, sembari terus mengembangkan potensi yang dimiliki.

Keunggulan lain buku ini, penulis tampak sengaja menuliskan dengan alur penulisan yang tidak sedikitpun membuat pembaca merasa jenuh membacanya. Selain teorinya dipaparkan dengan apik, ada ilustrasi kisah yang diperankan sebagai penjelasnya. Bahkan, hemat saya, kisah tersebut merupakan kisah nyata atau pengalaman penulis sendiri. Tanpa ada maksud memuji terlalu tinggi, isi buku memang mengena sekali terhadap segmen pembacanya, yaitu mahasiswa. Karena itu, saya merekomendasikan buku ini untuk dikonsumsi oleh mahasiswa atau remaja. Dan bagi orang dewasa, buku ini juga bisa menjadi rujukan dalam membimbing remaja agar memiliki keuangan yang surplus dan mandiri.

Peresensi: Rahmat Hidayat Nasution

Tidak ada komentar: