Selamat Datang

Selamat datang dan selamat menikmati hidangan otak Anda. Blog ini khusus dirancang untuk Anda yang siap melahap dan mencari gizi-gizi buku yang bermakna.

Selasa, 09 Agustus 2011

Rahasia Wudhu’ Dalam Kajian Kesehatan

Buku : Sehat dengan Wudhu’

Penulis : Syahruddin El-Fiki

Penerbit : Al-Mawardi Prima, Jakarta

Tahun Terbit : Mei, 2011

Halaman : Viii + 124 hlm

Wudhu’ merupakan indikator salah satu syarat diterimanya ibadah seorang muslim. Perintah berwudhu’ yang dilakukan, baik sebelum shalat dan sebelum melakukan ibadah sunnah lainnya, seperti membaca al-Qur’an, bukanlah tanpa manfaat. Bahkan, doa yang dibaca usai berwudhu’ (allahummaj’alni min at-tawaabin waj’alni min al-mutathahhirin, waj’alni min ‘ibadika ash-shalihin) cukup nyata menunjukkan bahwa wudhu’ berperan untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani.

Dalam Islam, kesehatan adalah salah satu hal yang paling penting. Sebab, dengan modal kesehatan, seorang muslim dapat bekerja untuk menafkahi seluruh keluarganya. Dengan sehat pula, seorang Muslim dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan lancar. Wudhu’ dijadikan Allah sebagai salah satu media yang berperan untuk menjaga kesehatan. Wudhu’ juga mampu merangsang dan menstimulus energy yang ada di dalam tubuh orang yang melakukannya. Seluruh peredaran darah di dalam tubuh akan menjadi lancar, bila berwudhu’ dengan cara yang benar.

Buku yang berjudul “Sehat dengan Wudhu’“ mengurai dengan detail bagaimana mekanisme wudhu’ mampu berperan menjaga kesehatan. Buku ini dibagi oleh Syafaruddin El-Fikri, penulis buku ini menjadi delapan bagian. Yaitu, Sehat dengan wudhu’, dari Akupuntu hingga SEFT, empat teori jadi satu, wudhu’ aktifkan titik-titik energi, syarat untuk membersihkan diri, hikmah dan manfaat wudhu’, wudhu’ batin, dan memelihara waktu.

Dalam bab “Wudhu’ Aktifkan Titik-Titik Energi”, pembaca akan menemukan bahwa di dalam organ tubuh yang dibersihkan saat wudhu terdapat beberapa titik energi. Pengakuan titik energi tersebut diakui oleh para ahli kesehatan dan akupuntur. Membasuh wajah, misalnya. Para peniliti dan ahli akupuntur menyebutkan, titik-titik akupuntur di wajah yang menjadi area wudhu berjumlah 84 titik. Maka dengan membasuh wajah secara benar, efeknya akan sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Rasulullah SAW. telah cukup lama mengaklamasikan, “Kemilau cahaya seorang mukmin (kelak pada hari kiamat) sesuai dengan batas basuhan wudhu’nya”, maka menurut pakar kesehatan dengan membasuh muka saat berwudhu’ dengan sedikit pijatan, akan memberi efek positif pada usus, ginjal dan sistem syaraf maupun reproduksi. Sedangkan dari sisi kulit, akan membuat kulit wajah yang kencang, bersih dan membuat wajah bercahaya.

Konkritnya, apa yang dibersihkan saat berwudhu’ memberikan efek yang baik bagi kesehatan. Tampak sekali adanya harmonisasi antara wudhu’ dengan kesehatan. Maka wajar, jika Hatim al-Asham mengajarkan selain wudhu’ lahir, kita harus melakukan juga wudhu’ bathin yang tujuh: senantiasa bertaubat kepada Allah atas segala dosa, menyesali segala dosa-dosa yang dikerjakan dan berjanji tak akan mengulanginya lagi, membersihkan diri dari cinta dunia, menghindarkan diri dari segala pujian manusia, meninggalkan sifat bermegah-megahan, tidak berkhianat dan menipu, dan menjauhi perbuatan iri dan dengki. (Bab Wudhu’ Batin, hal. 107)

Buku ini layak dibaca oleh segala kalangan, baik para praktisi kesehatan maupun masyarakat awam. Selain bahasa yang digunakan penulis cukup sederhana, juga mampu menumbuhkan semangat pembaca untuk melakukan penjagaan kesehatan yang murah dan memang diajarkan oleh agama. Karena setiap hari, kita wajib mengerjakan shalat lima waktu. Dengan wudhu yang benar dan sesuai aturan, artinya lima kali dalam sehari kita menjaga kesehatan sambil beribadah kepada Allah.

Peresensi: Rahmat Hidayat Nasution

Tidak ada komentar: